Puisi Sunaryo JW, Padang Ekspres
Puisi Sunaryo JW, (Padang Ekspres, Desember 2017)
-----------------------------------------------------------------------
KEPADA LUSI
----------------------
jangan takut Lusi!
kerna ketakutan adalah serdadu hitam yang kejam
jangan mau diancam, jangan kau mau dibantai
melewati hari-hari yang diburu bayangan
sungai warasmu musti tetap bening
bahasa anak-anakmu
musti kau lahirkan
----------------------
jangan takut Lusi!
kerna ketakutan adalah serdadu hitam yang kejam
jangan mau diancam, jangan kau mau dibantai
melewati hari-hari yang diburu bayangan
sungai warasmu musti tetap bening
bahasa anak-anakmu
musti kau lahirkan
jangan menangis Lusi,
kerna menangis akan meningkatkan
kadar kepahitan hidupmu
berhentilah berenang di sungai keruh
jangan kau mau dihasut penceramah gaib
kerna bahasa anak-anakmu
hidup di dalam kalbu.
kerna menangis akan meningkatkan
kadar kepahitan hidupmu
berhentilah berenang di sungai keruh
jangan kau mau dihasut penceramah gaib
kerna bahasa anak-anakmu
hidup di dalam kalbu.
matahari musti terbit
kala hujan lebat menerpa
atap rumah kayumu
jangan menunduk Lusi
lihatlah mimpimu
tersangkut di ranting-ranting pohon
kala hujan lebat menerpa
atap rumah kayumu
jangan menunduk Lusi
lihatlah mimpimu
tersangkut di ranting-ranting pohon
Padangsidempuan, Maret 2016
------------------------------------------
LELAKI YANG SENDIRI
------------------------------------------
buat gadis Marancar yang terbatin.
------------------------------------------
LELAKI YANG SENDIRI
------------------------------------------
buat gadis Marancar yang terbatin.
Ibu tidur nyenyak hari ini
Anak-anak saling berkejaran
dari gunung, masuk ke sungai.
Diiringi gondang
Angin manortor
sepanjang ibu tidur.
Anak-anak saling berkejaran
dari gunung, masuk ke sungai.
Diiringi gondang
Angin manortor
sepanjang ibu tidur.
Sambil memandang sawah
di kaki gunung Lubuk Raya
Aku teriak:
Oi, aku telah di sini
Marancar
Mencari alamat rumahmu
Aku ingin nyalam
ibu-bapakmu.
di kaki gunung Lubuk Raya
Aku teriak:
Oi, aku telah di sini
Marancar
Mencari alamat rumahmu
Aku ingin nyalam
ibu-bapakmu.
Padangsidempuan, Desember 2017
------------------------------------------------
WAJAH MAMAK
------------------------------------------------
Di pagi yang baru mekar ini
Jala duka disebar ke bumi.
Orang-orang mati
diterkam harapan masing-masing
------------------------------------------------
WAJAH MAMAK
------------------------------------------------
Di pagi yang baru mekar ini
Jala duka disebar ke bumi.
Orang-orang mati
diterkam harapan masing-masing
Kesedihan teronggok
di gang-gang
gelap pinggiran kota.
Hidup bagai perempuan
hilang perawan.
di gang-gang
gelap pinggiran kota.
Hidup bagai perempuan
hilang perawan.
Muak melihat mayat
berserak aku
menunduk menahan geram.
wajahmu terbit
di ingatan
juga di batinku
yang tidak permai.
berserak aku
menunduk menahan geram.
wajahmu terbit
di ingatan
juga di batinku
yang tidak permai.
Ma,
Kamu adalah alasanku
untuk tidak diam tertindas.
Kamu adalah alasanku
untuk tidak diam tertindas.
Sipirok, Mei 2017
----------------------------
SAJAK BUAT ADIK
----------------------------
Tertawalah, Dik.
Pemandangan Mandailing memang asik
kau harus mengamini itu.
Tapi aku berharap kau tak belajar ilmu
logika saat ini.
Kerna aku khawatir
Kau sadar sedang diperkosa
pelan-pelan.
----------------------------
SAJAK BUAT ADIK
----------------------------
Tertawalah, Dik.
Pemandangan Mandailing memang asik
kau harus mengamini itu.
Tapi aku berharap kau tak belajar ilmu
logika saat ini.
Kerna aku khawatir
Kau sadar sedang diperkosa
pelan-pelan.
Apabila nanti kau dewasa
dan kau telah paham cara mengolah keadaan
jadilah manusia yang benar.
Jangan kau ambil alih kerja petani
kerna mereka akan sakit hati.
dan kau telah paham cara mengolah keadaan
jadilah manusia yang benar.
Jangan kau ambil alih kerja petani
kerna mereka akan sakit hati.
Dik!
Mamak-Bapak sekolahkan
kau biar merdeka.
Apabila kau diajari ilmu tata warna
terimalah dengan riang gembira.
Tapi, kalau kau diajarkan ilmu
tentang bunglon dan kancil
Kau jangan diam,
kau musti berontak!
Mamak-Bapak sekolahkan
kau biar merdeka.
Apabila kau diajari ilmu tata warna
terimalah dengan riang gembira.
Tapi, kalau kau diajarkan ilmu
tentang bunglon dan kancil
Kau jangan diam,
kau musti berontak!
Kerna Mamak-Bapak
saat ini tak tahu apa-apa
makanya mereka tak sadar
sedang dijajah besar-besaran.
Jangan kau mau dibikin bahan
bakar menyalakan api
tungku yang menanak mamak-bapakmu.
saat ini tak tahu apa-apa
makanya mereka tak sadar
sedang dijajah besar-besaran.
Jangan kau mau dibikin bahan
bakar menyalakan api
tungku yang menanak mamak-bapakmu.
Padangsidempuan, Desember 2017
------------------------------------------------
------------------------------------------------
0 komentar:
Post a Comment