Puisi-Puisi Sunaryo JW
POTRET LEMBAGA
PENDIDIKAN
/1/
Lembaga
pendidikan, kereta api
mogok
di terowongan panjang
tanpa
lampu;
ada
penumpang teriak minta tolong
ada
penumpang diam seperti batu
ada
penumpang marah-marah
minta
petugas nyalakan lampu
ada
penumpang bicara:
‘Sudahlah,
kau tak usah marah-marah
duduk
saja di bangkumu, kita semua
pasti
keluar dari terowongan gelap ini.’
tapi,
ada
penumpang milih bertahan
ada
penumpang resah keluar pintu
—jalan
kaki, menjauhi kereta itu
mencari
ujung terowongan sendiri.
/2/
Penumpang
dan kereta, telur ayam
dengan
induk yang mengeraminya;
ada
telur jadi anak ayam jantan
ada
telur jadi anak ayam betina
ada
telur tak jadi apa-apa!
/3/
Alangkah
banyak kereta
mogok
di terowongan
tanpa
lampu;
tapi
penumpang tak lagi
mau
berpikir menyalakan api
penumpang
tak lagi
mau
belajar pada arus kali
penumpang
memilih diam
beriman
pada ketakutan
dan
mazhab para masinis
yang
beriman pada kemunafikan.
dan
akhirnya, lembaga-lembaga pendidikan itu
hanya
mampu melahirkan intelektual-intelektual
munafik
berijazah, dari zaman ke zaman.
---------------------------------------
Padangsidempuan,
Juli 2018
---------------------------------------
KESIMPULAN
Ini
mungkin bukan kota
tapi
semacam tulisan tanpa tanda baca;
ada
kendaraan bebas parkir
di
trotoar depan kantor wali kota
ada
lembaga pendidikan macet
meghasilkan
intelektual jujur
tapi
kenapa kalian sebut ini
kota
pendidikan?
Di
sini aku bahkan tak melihat
lampu
merah, apalagi museum.
‘Ois
dah!
Kau
ini seperti bocah yang baru belajar
mengeja
huruf dan angka-angka saja;
ini
kota kan kita punya
kau
juga bisa melakukan apa saja di sini,
tapi,
ya, kau harus bisalah
bergaul
dengan mereka’ katamu.
‘Punya
dua muka maksudmu?’
‘Nah,
tepat sekali, kerna hanya orang orang semacam itulah
yang
dijamin aman sentosa hidup di sini;
apabila
kau memaksakan diri jadi semacam konjungsi
sungguh,
tak akan nyaman hidup di sini’ katamu.
Ah…!
Mungkin
aku lebih nyaman jika pergi saja.
-------------------------------------------
Padangsidempuan,
Agustus 2018
-------------------------------------------
Miris kali baca puisi yang pertama bah.
ReplyDeleteSalam dari Sidimpuan bro. Horass!
Delete